BEIJING, RABU - Maraknya pornografi di Internet memaksa pemerintah China untuk mempekerjakan polisi virtual yang akan mengecek halaman-halaman web secara rutin dan otomatis. Penyaring konten porno dan aktivitas sejenis digambarkan sebagai ikon polisi masing-masing seorang pria dan seorang wanita yang mengendarai motor.
Polisi virtual tersebut akan muncul di bagian bawah layar pengakses halaman situs Internet setiap 30 menit sekali, kadang jalan kaki kadang naik motor. Selain untuk mengingatkan para pengguna Internet agar waspada terhadap kemanan di Internet, polisi virtual juga memantau konten yang ada di berbagai situs berita utama, forum online, dan situs web lainnya.
"Mereka akan terlihat di halamn web yang berisi ajakan separatisme, mempromosikan hal-hal takhayul, judi, atau penipuan," ujar petugas biro keamanan publik di Beijing seperti dilaporkan China Youth Daily. Kedua polisi virtual itu akan mulai bertugas di Beijing mulai akhir pekan ini.
Tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana mekanisme pemantauan halaman web dari konten-konten yang dilarang itu. Hanya saja, seperti dilansir Reuters, media lokal China itu melaporkan bahwa pengunjung web yang mendapati dua polisi itu muncul di halaman web yang diaksesnya dapat menge-klik dan akan muncul halaman yang melaporkan jenis pelanggarannya.
Pemerintah China dikenal sangat ketat dalam membatasi akses Internet dan siaran media asing. Bahkan, sampai mengganggu sinyal BBC atau CNN jika menayangkan topik yang sensitif seperti masalah Tibet, Taiwan, atau kebebasan pers dan demokrasi. Setiap kafe internet (warnet) didaftar, begitu juga halaman blog, menyaring istilah-istilah yang sensitif dari semua halaman interent, dan terakhir menutup sekitar 40 situs novel porno yang dianggap merusak akhlak generasi muda.
Pada April 2007 lalu, Presiden China hu Jintao meluncurkan kampanye untuk memberantas konten-konten tidak sehat di Internet dan menjadikannya platform bagi doktrin Partai Komunias di sana. Namun, usaha tersebut tidak serta merta membendung pertumbuhan konten pornografi di Internet yang masuk China.
Sejauh ini, biro keamanan publik setempat telah mendeteksi 128.000 web yang mengandung konten pornografi dan telah menutup 244 di antaranya. "Kami telah memperoleh hasil yang memuaskan dalam beberapa bulan terakhir namun masih panjang usaha yang harus dilakukan," ujar Zhao Hongzhi, deputi kepa abiro keamanan publik kota Beijing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar