Ilustrasi (abc)
Inggris - Laporan tahunan Virtual Crimonology dari hasil wawancara dengan Serious Organised Crime Agency, Nato serta FBI menyebut Inggris telah memasuki perang dingin di dunia cyber.
Sebanyak 120 negara mengincar sistem komputer negeri Ratu Elizabeth ini. Ancaman masa depan adalah serangan dengan target sistem komputer yang mengatur listrik, lalu lintas, pasar modal dan jaringan komputer.
Seperti dikutip detikINET dari Timesonline, Jumat (30/11/2007), Cina dituding sebagai salah satu negara yang paling gencar melakukan serangan mata-mata. Cina dianggap telah sejak lama memata-matai sistem komputer Inggris, mencoba membobol password pemerintahan serta mencari titik kelemahan infrastruktur TI Inggris. Serangan ini telah meningkat menjadi suatu serangan yang terorganisir dengan baik demi mendapatkan informasi di bidang politik, militer, ekonomi dan teknik.
Nato mengatakan bahwa 26 negara anggotanya telah menjadi target serangan mata-mata. Kejahatan cyber terus berkembang bukan hanya menjadi ancaman bagi industri dan individu tapi menyangkut masalah keamanan nasional. Oleh karena itu pemerintah masing-masing negara diminta waspada.
Beberapa serangan cyber yang telah dilancarkan misalnya serangan di Estonia yang berhasil digagalkan. Negara tertuduh dari aksi ini adalah Rusia, tapi Rusia pun dengan tegas membantahnya. Kemudian Amerika Serikat juga sempat menuduh Cina telah menyusup sistem jaringan Pentagon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar