Anda pasti bakal tersenyum saat teringat masa-masa di mana Anda dan pasangan sedang dilanda asmara. Setiap saat ada saja waktu yang selalu dihabiskan berdua atau sekadar berjalan bersama. Namun ketika Anda berdua sudah melangkah masuk ke dalam pintu rumah tangga, mulai terjadilah perubahanperubahan yang kadang dapat Anda terima maupun tidak. Benarkah?
1.”KAMI BERBAGI SOAL FINANSIAL”
Sebelum Menikah. Bagi Anda, wanita bekerja, isi rekening terkadang terkuras karena aktivitas belanja. Pun demikian dengan penggunaan kartu kredit. Jika ini terjadi, Anda pasti akan menutupi sisa limit pada kartu karena malu atau Anda tak ingin pasangan mengetahui bahwa Anda boros dan gemar belanja.
Setelah Menikah. Tak ada lagi yang perlu Anda sembunyikan. Dan, rasanya tak perlu lagi menyembunyikan jumlah tabungan maupun limit kartu kredit yang Anda miliki. Anda telah menjadi satu dengan pasangan. Ada baiknya, selesaikan hutang-hutang yang tersisa, dan diskusikanlah sebelumnya.
“Awalnya suami terkejut mendengar penuturan saya bahwa tabungan kosong dan kartu kredit pun mendekati limit. Tapi akhirnya dia membantu saya untuk melunasinya dengan memperhitungkan pendapatan kami tiap bulannya. Inilah pertama kali saya merasakan indahnya memiliki pasangan yang solid dalam rumah tangga,” kata Saslda (29) yang telah tiga tahun menikah.
2. LEBIH DEWASA SAAT BERTENGKAR
Sebelum Menikah. Emosi yang meluap-luap kerap terjadi di saat pacaran. Anda, misalnya, terlibat bermusuhan selama berhari-hari dengannya hingga masing-masing merasa gengsi meminta maaf. Walau sebenarnya merasa takut kehilangan dirinya, Anda kerap merasa tersakiti dan menderita berpacaran dengannya.
Setelah Menikah. Tanpa Anda sadari, Anda akan bertengkar secara lebih bijaksana dengan pasangan. Secara tidak langsung Anda telah merasa aman karena si dia telah menjadi suami Anda. Hingga apapun yang Anda ributkan, sedikit kemungkinan pasangan akan berpaling. Faktor lainnya adalah telah terbangun kompromi di antara Anda berdua. Hingga hal-hal kecil yang dulu dapat menjadi pemicu pertengkaran, sekarang dapat Anda hindari.
3. PERTEMANAN SEMAKIN MEMBAIK
Sebelum Menikah. Anda pasti teringat, berapa kali Anda melewatkan acara makan malam di akhir pekan, jog- ging, dan sarapan di hari Minggu bersama teman-teman. Malah terkadang Anda memberikan beribu alasan untuk tidak datang ke ulang tahun sahabat gara-gara sibuk menemani pasangan atau berkencan di Minggu pagi.
Setelah Menikah. Hang out di akhir pekan terkadang menjadi wajib bagi Anda. Bukan berarti Anda melupakan pasangan ketika sibuk bersama teman-teman. Anda justru akan merasa bersyukur ketika pasangan memberi kepercayaan, apalagi jika ia turut bergabung bersama Anda. “Hmm…I really love my husband. Ia memberikan kepercayaan penuh ketika saya meminta izin pergi bersama teman- teman. Beda banget jika dibanding ketika kami masih berpacaran. Tak jarang ia meluangkan waktu untuk menjemput saya di cafe atau mal dan ikut bergabung bersama. Senang deh,” ujar I,ala (38) yang telah mengarungi kehidupan rumah.
4. PASANGAN TAK GENIT LAGI
Sebelum Menikah. Dulu pasangan senang melirik wanita lain, walaupun Anda sedang berada dalam genggaman tangannya. Meski pasangan tidak mendua, tapi kebiasaan ini bisa membuat Anda marah dan ngambek berhari-hari.
Sesudah Menikah. Pasangan tetap masih ramah dan mulai mengurangi atau bahkan berhenti melirik wanita lain secara diamdiam. Kalaupun itu dilakukannya, dia akan terbuka berkata kepada Anda, “Lihat deh, perempuan berbaju biru itu cantik, ya!” Anda pun tidak mempermasalahkannya lebih jauh lagi. Hal seperti ini dapat menguatkan hubungan Anda dengannya.
5. “PUNYA ANAK? NANTI DULU, YA, SAYANG”
Sebelum Menikah. Anda dan pasangan sering mengomentari anak kecil yang melintas di depan Anda. Dan, dalam kondisi tertentu Anda berdua akan sibuk merancang nama bayi yang akan hadir dalarn kehidupan rumah tangga kelak.
Setelah Menikah. Ketika Anda menyadari berbagai hal yang akan timbul di selama kehamilan hingga proses kelahiran dan jeritan suara bayi, bisa jadi Anda berdua akan berpikir untuk tidak tergesa-gesa memiliki bayi. Banyak kasus di mana sepasang suami-istri ingin mandiri terlebih dulu sebelum akhirnya memutuskan memilih anak. Kehamilan dan lahimya anak yang sehat, memang harus dipersiapkan secara matang.
Namun ingat, anak adalah anugerah. Anda boleh berencana untuk menunda kehamilan, namun ketika Tuhan menginginkan semua itu terjadi,terimalah dengan pasrah. Yakinlah, Anda berdua mampu mengurus dan membesarkan titipan Tuhan.
6. JADI LEBIH PERCAYA DIRI
Sebelum Menikah. Karena ingin tampil sempurna di hadapan pasangan, dulu Anda merasa malu atau banyak menutupi kekurangan din dan pasangan karena Anda ingin tampil sempurna di hadapannya. Belum lagi jika muncul pertanyaan dari keluarga, “Kapan menikah?” atau “Kapan nyusul, Dita minggu depan menikah Iho!” Pertanyaan seperti ini memang kerap melunturkan kepercayaan diri Anda.
Setelah Menikah. Akan ada kebanggaanteisendiri menyandang status ibu rumah tangga. Anda dapat lebih bebas mengekspresikan diri di hadapan pasangan. Dengan saling mengompromikan segala perbedaan Anda akan merasa telah saling menelimakelebihandankekurmganmasingmasing.
7. “KAMI SALING BERGANTUNG”
Sebelum Menikah. Mungkin Anda tidak akan pernah percaya arti kata belahan jiwa atau soulmate. Betul, Anda bisa saja sangat mencintai dia, tapi Anda tak dapat menyelami sedalam apa cintanya pada Anda. Sudah begitu, Anda pun tak yakin mampu menggantungkan hidup padanya.
Setelah Menikah. Ketika pasangan sakit dan Anda harus menemaninya di rumah sakit atau merawatnya di rumah, mungkin Anda akan merasakan pasangan jadi lebih rewel dibanding saat ia sehat. Di situlah Anda dapat melihat dan merasakan ketergantungan satu sama lain. Anda juga dapat menyelami kedalaman cintanya. Di sini terlihat bahwa Anda berdua tak hanya cinta, namun sudah saling tergantung satu sama lain.
8. BERBAGI HOBI
Sebelum Menikah. Akhir pekan hanya untuk beristirahat atau berkencan bersama pasangan.
Setelah Menikah. Anda jadi rela berbagi remote control untuk menemaninya menonton pertandingan sepak bola dan mulai turut membaca majalah atau koran yang mengulas klub favorit pasangan. Atau mungkin Anda telah mempersiapkan pakaian renang terlebih dahulu ketika pasangan baru berencana berolahraga. Intinya, caar menikah akan ada hal-hal yang membuat Anda menyatu walau sebelumnya mungkin menjadi suatu hal yang mustahil bagi Anda.
“Sekarang saya tahu apa penyebab David Beckham pindah ke Real Madrid dan meninggalkan Manchester United. Padahal sebelumnya saya tidak suka nonton sepak bola di teve,” ungkap Nonie (29) yang baru menikah setahun.
9. BERPIKIR ULANG TENTANG PERNIKAHAN SEMPURNA
Sebelum Menikah. Anda akan berpikir pernikahan adalah suatu hal yang sangat indah dan ditunggu-tunggu oleh setiap wanita. Dan, menurut Anda, apa yang terlihat baik di luar merupakan kunci kesempurnaan sebuah pernikahan.
Setelah Menikah. Sekarang Anda akan lebih realistis menilai arti pernikahan. Ya, menikah adalah awal dari kehidupan baru. Butuh pengertian dan kompromi ekstra untuk menghabiskan sisa hidup dengan pasangan yang telah Anda pilih. Takkan ada pemikahan yang sempurna Semua berbalik padaAnda, sejauh mana Anda dan pasangan mampu memelihara dan terus menyirami hubungan rumah tangga Anda.
Pasti dari sembilan poin di atas ada yang mengena di hati Anda dan akan membuat Anda tersenyum sambil bergumam, “Benar juga, ya…” Masalahnya sekarang tinggal bagaimana Anda bisa menyiasati kehidupan rumah tangga agar tetap indah dan tenang seperti yang pernah Anda bayangkan sebelumnya.
by.http://winugroho.web.id