Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Minggu, 25 November 2007

Menikah

Berbeda dengan sepasang sandal yang hanya punya aspek kiri dan kanan,
menikah adalah persatuan dua manusia, pria dan wanita.
Dari anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi urusan jiwa dan hatinya.
Kecocokan, minat dan latar belakang keluarga bukan jaminan segalanya
akan lancar..Lalu apa?

MENIKAH adalah proses pendewasaan. Dan untuk memasukinya diperlukan
pelaku yang kuat dan berani. Berani menghadapi masalah yang akan terjadi
dan punya kekuatan untuk menemukan jalan keluarnya.
Kedengarannya sih indah, tapi kenyataannya?

Harus ada ‘Komunikasi Dua Arah’,
‘Ada kerelaan mendengar kritik’,
‘Ada keikhlasan meminta maaf’,
‘Ada ketulusan melupakan kesalahan’, dan
‘Keberanian untuk mengemukakan pendapat’.

Sekali lagi MENIKAH bukanlah upacara yang diramaikan gending cinta,
bukan rancangan gaun pengantin ala cinderella, apalagi rangkaian mobil
undangan yang memacetkan jalan.

MENIKAH adalah berani memutuskan untuk berlabuh, ketika ribuan kapal
Pesiar yang gemerlap memanggil-manggil.

MENIKAH adalah proses penggabungan dua orang berkepala batu dalam satu
ruangan di mana kemesraan, ciuman, dan pelukan yang berkepanjangan
hanyalah bunga.

Masalahnya bukanlah menikah dengan anak siapa, yang hartanya berapa, bukanlah rangkaian bunga mawar yang jumlahnya ratusan, bukanlah perencanaan berbulan-bulan yang akhirnya membuat keluarga saling tersinggung, apalagi kegemaran minum kopi yang sama…

MENIKAH bukan didasari atas kesucian diri, tapi kesucian hati. Apalah artinya MENIKAH apabila tidak suci hati. Diri yang kotor dapat mudah diperbaiki, namun hati yang kotor tak mudah diperbaiki.

MENIKAH adalah proses pengenalan diri sendiri maupun pasangan anda.
Tanpa mengenali diri sendiri, bagaimana anda bisa memahami orang
lain…??
Tanpa bisa memperhatikan diri sendiri, bagaimana anda bisa memperhatikan
pasangan hidup…??

MENIKAH sangat membutuhkan keberanian tingkat tinggi, toleransi sedalam
samudra, serta jiwa besar untuk ‘Menerima’ dan ‘Memaafkan’.

Dengan kata lain, MENIKAH merupakan penggabungan dua bagian yang saling
Berbeda untuk dicari kecocokannya, bagaikan mur dan baut, bukan persamaan yang dangkal, bukan pula persamaan yang terlihat indah di mata. Perbedaan harus dicari kecocokan bukan persamaan. Perpisahaan dengan alasan perbedaan adalah alasan yang naif, dan dibuat-buat.

Tidak ada komentar: